Kisah Pilu DDIP

Assalamualaikum..

ini yang dinamakan Takdir..
ini takdir yang di tunda oleh-NYa.

tapi ini perjuangan... dan aku telah berjuang,, sungguh !

Lelahnya masih terasa..
bahkan tak mampu untuk berkhayal kembali tentang negeri-negeri seberang.

tapi harapan masih ada.


wow..wow..wow.... what's up brooooooo ??

hehee..

hanya ingin mengingatkan resume perjalanan-ku yang tertunda menuju negeri bermenara Eiffel.

bermula 2012, november..
pendaftaran peserta DDIP tingkat kampus Ganesha di mula.
aku ikutan lah yaa... trus ikuti proses belajar bahasa prancis, dan ujian DELF B1 hingga lulus. Berjuang mendapatkan LoA (letter of Admission) dari universitas di Prancis.awalnya aku dapatkan LoA di Grenoble Institute Technology, dengan tuition fee 8000 euro. ouuwww... ini mah gak ditanggung oleh DDIP. and next.. mencoba nego di sana.. alhasil gak ada beasiswa darinya. tapi takdir masih berkehendak lain.. aku mendapatkan LoA di Universite Paris Sud, Master Nuclear energy, tuition fee 12000 euro, dan aku berhasil terbebas dari tuition fee dan hanya membayar  500 euro untuk registration fee.

Human Error..
keterlambatan pemanggilan wawancara mencekam hari-hari menjelang keberangkatan.
gelap di depan terlihat, tapi semangat juang tak pernah patah, hingga waktu dan takdir memang menunjukkan ketidak beruntungnya aku kali ini.

Bayangkan saja.. 9 september 2013 perkuliahan di Paris sud dimulai. aku diberikan tenggang waktu keterlambatan hingga akhir september. di Pertengahan september pengumuman untuk wawancara keluar, berharap 2 atau 3 hari bakal keluar hasilnya. ternyata tidak,, 2 oktober pengumuman hasil wawancara gelombang 9.  

setiap peserta dinyatakan benar-benar berangkat jika mengikuti lokakarya.

ini tak bisa dipaksakan lagi, ini saatnya patuh pada Takdir Tuhan. Memaknai semuanya. Bertahan dengan pertanyaan yang sebenarnya hatiku juga mempertanyakan.

Tuhan...
di negeri manapun..
Tambahkan Ilmu ku, tingkatkanlah derajat ku,
Kuatkan aku, Iklaskan...

^_^ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE PASSIVE VOICE

GERUND AND INFINITIVE

ARISTARCHUS